Optimalisasi Peran Bhabinkamtibmas dalam Penanggulangan Kelompok Radikal di Polres Brebes

Optimization of the Role of Bhabinkamtibmas in Prevention of Radical Groups in Brebes Police

  • A.A. Ngurah Made Pandu Prabawa Indonesian National Police Academy
Keywords: Bhabinkamtibmas, Penanggulangan, kelompok radikal

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mengoptimalisasikan peran Bhabinkamtibmas dalam penanggulangan kelompok radikal di Polres Brebes. Fokus kajian ini dipandang penting sebab radikalisme membahayakan the very foundation of our nation. Namun keberadaan kelompok radikal justru tidak menjadi perhatian bagi pimpinan Polres Brebes. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini terbagi menjadi empat, yakni: (1) Bagaimana peran Bhabinkamtibmas dalam penanggulangan kelompok radikal saat ini?; (2) Apakah peran Bhabinkamtibmas dalam penanggulangan kelompok radikal sudah optimal; (3 )Apakah faktor-faktor pendukung dan penghambat peran Bhabinkamtibmas?; dan (4) Bagaimana mengoptimalkan peran Bhabinkamtibmas dalam penanggulangan kelompok radikal? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode filed research. Teori dan konsep yang digunakan adalah teori Interaksionisme Simbolik, teori Struktural Fungsional, serta Analisis SWOT. Penelitian ini menemukan dan menegaskan bahwa: (1) 5 peran sudah terlaksana, dan 1 peran belum terlaksana; (2) Belum optimal dikarenakan belum tercapainya program satu Bhabinkamtibmas satu desa/kelurahan, belum terpenuhinya standar kompetensi, dan penguasaan materi radikalisme. (3) Faktor pendukung adalah struktur organisasi, dukungan fungsi lain, pengembangan teknologi, dukungan masyarakat, dan kerjasama lintas instansi. Sedangkan faktor penghambat adalah letak geografis, rendahnya tingkat pendidikan, tingginya kemiskinan, kelompok radikal, lemahnya fungsi pembinaan Kasatbinmas, program satu Bhabinkamtibmas satu desa/kelurahan belum tercapai, kebijakan organisasi, serta kurang memadainya peraturan terkait Bhabinkamtibmas.(4) Terdapat 12 upaya yang dapat dilakukan guna mengoptimalisasikan peran Bhabinkamtibmas. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka penulis mengajukan saran agar dilakukan restrukturisasi fungsi dengan diawali uji kompetensi serta laksanakan prolat, menyusun rencana aksi berkelanjutan, pengembangan teknologi, standar pengklasifikasian desa, serta revisi Perkap No. 3 Tahun 2015 dengan menambahkan peran menginternalisasikan nilai–nilai Pancasila.

 

This study aims to find out how to optimize the role of Bhabinkamtibmas in overcoming radical groups in the Brebes Regional Police Station. The focus of this study is seen as important because radicalism endangers the very foundation of our nation. However, the existence of radical groups is not a concern for the leadership of the Brebes Regional Police. The problems discussed in this study are divided into four, namely: (1) What is the role of Bhabinkamtibmas in tackling radical groups today ?; (2) Is the role of Bhabinkamtibmas in overcoming radical groups optimal; (3) What are the supporting and inhibiting factors in the role of Bhabinkamtibmas ?; and (4) How to optimize the role of Bhabinkamtibmas in overcoming radical groups? This study uses a qualitative approach with the method of filed research. Theories and concepts used are Symbolic Interactionism theory, Functional Structural theory, and SWOT Analysis. This research finds and confirms that: (1) 5 roles have been implemented, and 1 role has not been carried out; (2) Not optimal due to the achievement of one Bhabinkamtibmas program in one village / kelurahan, not yet fulfilling competency standards, and mastery of radicalism material. (3) Supporting factors are organizational structure, support of other functions, technology development, community support, and cross-agency collaboration. While the inhibiting factors are geographical location, low level of education, high poverty, radical groups, weak functions of Community Guidance and Community Services, one Bhabinkamtibmas program for one village / village has not been achieved, organizational policies, and inadequate regulations related to Bhabinkamtibmas. (4) There are 12 efforts that can done in order to optimize the role of Bhabinkamtibmas. Based on the results of the study, the authors propose that the restructuring of functions be carried out by beginning with the competency test and carrying out prolat, developing a sustainable action plan, developing technology, classification of village classifications, and revision of Perkap No. 3 of 2015 by adding the role of internalizing Pancasila values.

References

Buku

Alattas, Muhammad Hanif. (2017). Buku Pintar Haram Memilih Pemimpin Non- Muslim. Jakarta: Front Santri Indonesia.

BNPT. (2016). Strategi Menghadapi Paham Radikalisme Terorisme - ISIS.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa-edisi keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Djamil, Abdul. (2010). Direktori Kasus-Kasus Aliran, Pemikiran, Paham, dan Gerakan Keagamaan di Indonesia. Jakarta: Maloho Jaya Abadi Press.

Firli. (2016). Paparan Karodalops SOPS Polri pada Gelar Operasional Terkait Anev Hasil Pelaksanaan Program Prioritas Kapolri Promoter. Jakarta: Firli

Golose, P. R. (2010). Deradikalisasi Terorisme Humanis Soul Approach Menyentuh Akar Rumput. Jakarta: Yayasan Pengembangan Kajian Ilmu Kepolisian.

Gunawan, B. (2016). Optimalisasi Aksi Menuju Pori yang Semakin Profesional, Modern dan Terpercaya Guna Mendukung Terciptanya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan . Tindak Lanjut Penjabaran Program Prioritas dan Kegiatan. Jakarta: Budi Gunawan.

Hikam, M. (2016). Peran Masyarakat Sipil Indonesia Membendung Radikalisme - Deradikalisasi . Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.

Karnavian, T. (2016). Panduan Penjabaran dan Implementasi Optimalisasi Aksi Program Prioritas "Promoter" Tingkat Mabes Polri, Polda, dan Polres. Jakarta: Mabes Polri.

Moleong, L. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prasatya, Sigit. (2014). Berita Acara Introgasi. Slawi: Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa Tengah Resor Tegal.

Ritzer, G. (2014). Teori Sosiologi Modern Edisi Ketujuh. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Spaaij, Ramon. (2012). Understanding Lone Wolf Terrorism. Global Patterns, Motivations and Prevention. Melbourne VIC Australia. Springer.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitati, Kualitatif, dan R & D. Bandung: CV Alfabeta.

Wirawan, I. (2012). Teori - Teori Sosial dalam Tiga Paradigma. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Yusuf, A. (2016). Petunjuk Teknis Penyusunan dan Pembimbingan Skripsi Taruna Akademi Kepolisian. Semarang: Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Akademi Kepolisian.

Peraturan Perundang - undangan

Republik Indonesia, Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: KEP/618/IV/2014 tentang Buku Pintar Bhabinkamtibmas

Republik Indonesia, Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pemolisian Masyarakat

Republik Indonesia, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Jurnal

Abdillah, J. (2014). Radikalisme Agama: Dekonstruksi Tafsir Ayat - Ayat "kekerasan" Dalam Al-Qur'an. Portal Garuda Volume 8 Nomor 2, 281-300.

Iman Fadhilah, d. (2016). Narasi dan Politik Identitas: Pola Penyebaran dan Penerimaan Radikalisme dan Terorisme di Jawa Tengah. SMART - Studi Masyarakat Religi, Volume 02 No 01 Juli 2016.

Ma'arif, Bambang Saiful. (2010). Dari 'Ekstrim Kanan' ke Terorisme.

MIMBAR Volume XXVI, No 2, 169-181.

Mustofa, Imam. (2012). Terorisme : Antara Aksi dan Reaksi (Gerakan Islam Radikal sebagai Respon terhadap Imperialisme Modern). Religia Volume 15 No 1, 65-87.

Subhan, M. (2016). Pergeseran Orientasi Gerakan Terorisme Islam di Indonesia. Journal of International Relations, Volume 2, Nomor 4, 63.

Sugiono, M. (2010). Terrorism, Radicalism and Violence. Preliminary Research and Conceptual Development Volume 9, 1.

Zuhdi, M. H. (2010). Fundamentalisme dan Upaya Deradikalisasi Pemahaman Al-Qur'an dan Hadis. Religia Volume 13, 81-102.

Penelitian

Budiman. A. (2011). "Peran Strategis Petugas Bhabinkamtibmas Pada Penerapan Kualitas PElayanan (Service Quality) Dalam Pencapaian Rasa Aman Dan Nyaman Masyarakat (Wilayah Hukum Polsek Tanjung Duren). Tesis. Universitas Indonesia.

Hamdani, H. (2012). Deradikalisasi Gerakan Terorisme (Analisis Politik Hukum ISlam terhadap Program Deradikalisasi Terorisme BNPT 2012). Skripsi. Fakultas Syari'ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Rosena. H. (2012). "Analisis Sikap Tokoh – Tokoh Radikalisme dan Peran Polri dalam Pencegahan Terorisme Berbasis Agama Islam di Indonesia”. Tesis. Universitas Indonesia

Internet

Abdullah, R. S. dan Debi. "NII Model Khilafatul Muslimin". Diambil kembali dari Sindo Weekly: http://www.sindoweekly.com/indonesia/magz/no-48-tahun-iv/nii-model-khilafatul-muslimin

Baraja, A. Q. "Video Eksklusif ! Khilafatul Muslimin Angkat Bicara Menanggapi Pro Kontra Ahok di Media". Diambil kembali dari Khilafatul Muslimin: dalam http://khilafatulmuslimin.com/video-eksklusif-khilafatul-muslimin-angkat-bicara-menanggapi-pro-kontra-ahok-di-media

Chaidar, A. "Biografi : Ust. Abdul Qodir Hasan Baraja". Diambil kembali dari

Khilafatul Muslimin Perwakilan Sumbawa Barat: https://khilafatulmusliminksb.wordpress.com/2009/10/21/biografi-ust-abdul-qodir-hasan-baraja/#comments

Global Terorism Database. (2017, Maret 21) dalam. https://www.start.umd.edu/gtd/search/Results.aspx?start_yearonly= 1970&end_yearonly=2015&start_year=&start_month=&start_day=& end_year=&end_month=&end_day=&country=93&asmSelect1=&weapon=1&weapon=2&weapon=6&weapon=7&weapon=5&weapon= 8&weapon=9&weapon=4&weapon=12&weapon=3&weapon=11&w eapon=13&weapon=10&attack=3&target=5&target=6&target=1&tar get=8&target=9&target=7&target=2&target=10&target=11&target=4&target=12&target=13&target=3&target=14&target=15&target=16&t arget=17&target=18&target=19&target=20&target=21&target=22&dt p2=all&success=yes&casualties_type=b&casualties_max=

Nursalikah, Ani. "Jateng Zona Merah Penyebaran Radikalisme" dalam http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/05/31/o81c3 i366-jateng-zona-merah-penyebaran-radikalisme

Sarono, Ari Himawan. "Pakai Kaus ISIS, Seorang Pedagang Es Kelapa Muda Diamankan" dalam http://regional.kompas.com/read/2014/08/19/22295791/Pakai.Kaus.ISIS.Seorang.Pedagang.Es.Kelapa.Muda.Diamankan

Tejani, M. (2012, April 12). Sindo Weekly. Diambil kembali dari www.sindoweekly.com:http://www.sindoweekly.com/indonesia/mag z/no-48tahun-iv/nii-model-khilafatul-muslimin

Published
2017-01-30
How to Cite
Prabawa, A. N. M. P. (2017). Optimalisasi Peran Bhabinkamtibmas dalam Penanggulangan Kelompok Radikal di Polres Brebes: Optimization of the Role of Bhabinkamtibmas in Prevention of Radical Groups in Brebes Police . Indonesian Journal of Police Studies, 1(1), 1-82. Retrieved from http://111.68.112.228:443/10.23.97.227/index.php/ijps/article/view/1